Rabu, 04 Januari 2012

PERISTIWA AKHIR HAYAT NABI MUHAMMAD SAW

Informasi Halaman :
Author : Alip Hadi Mujiono, Staf Pengajar TIK di SMP NU 02 Dukuhturi Kabupaten Tegal.
Judul Artikel : PERISTIWA AKHIR HAYAT NABI MUHAMMAD SAW
URL : http://tahrirmansur84.blogspot.com/2012/01/peristiwa-akhir-hayat-nabi-muhammad-saw.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!
PERISTIWA AKHIR HAYAT
NABI MUHAMMAD SAW

            Sesudah melaksanakan hajji wada’ (hajji perpisahan) Rosululloh kembali ke Madinah. Beliau mengatur kabilah-kabilah yang telah masuk islam sampai habis sisa masa hidupnya. Beliau mengirim pada Da’i ke berbagai daerah untuk mengajarkan agama Islam. Ia juga mengatur peradilan islam serta mengatur cara-cara pemungutan zakat.
            Salah satu mubaligh yang dikirim adalah Muaz bin Jabal ke negeri Yaman, beliau terkenal sebagai ulama yang pertama kali menggunakan ijtihad jika tidak ada dasar hukum di dalam al-Qur’an maupun al-Hadis.
            Nabi Muhammad Saw menyiapkan pasukan untuk memerangi orang Romawi di Balqa (Yordania), yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Harisah yang baru berusia 18 tahun. Akan tetapi tidak jadi berangkat karena Rosul mendadak sakit.
            Rosululloh Saw, pada waktu itu juga menerima wahyu yang terakhir, yaitu: surat al-Maidah ayat 3.
..... 4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ 4 ....... ÇÌÈ  
Artinya:....... pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. ......

                Dua bulan setelah hajji wada’ kesehatan Rosululloh berangsur-angsur memburuk, badannya panas. Walaupun demikian, ia tetap mengimami sholat. Dalam khotbahnya yang terakhir beliau bersabda:”Akuu berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik terhadap orang Anshor. Sesungguhnya orang-orang Ansor adalah orang dekatku dimana aku berlindung kepada mereka. Mereka telah melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih tersisa apa yang menjadi hak mereka. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja diantara mereka yang berbuat kesalahan”.
            Tiga hari menjelang wafat, beliau tidak dapat mengimami sholat, dan menunjuk Abu Bakar As-Shidiq sebagai pengganti imam sholat. Sehari sebelum wafat beliau memerdekakan para budak lelakinya; beliau juga menyedekahkan uang sisa sebanyak 7 Dinar. Beliau memberikan senjata-senjatanya kepada kaum muslimin.
            Pada waktu dluha beliau memanggil putrinya (Fatimah); dan membisikan kepadanya bahwa beliau akan segera dipanggil menghadap Alloh Swt. Menndengar hal itu Fatimah menangis. Kemudian, beliau berbisik lagi bahwa anggota keluarga yang pertama akan menyusulnya adalah Fatimah; kemudian Fatimah tersenyum.
            Setelah itu Nabi memanggil cucunya (Hasan dan Husain); beliau juga memanggil istri-istrinya dan anggota keluarga yang lain. Beliau memberikan wasiat yang terakhir:”Ingatlah sholat dan Taubatlah”. Tidak berapa lama kemudian beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul awwal 11 H. Atau 8 Juni 632 M.
            Rosululloh berdakwah mensyiarkan agama Islam selama 23 tahun. Ketika meninggal beliau hanya mewariskan 2 harta pusaka yang besar yaitu al-Quran dan al-Hadis. Beliau berjuang tak kenal lelah sehingga berhasil mendirikan negara Islam yang pertama di Madinah; serta mampu menyatukan suku-suku Arab di bawah naungan syariat Islam.
           
            Berita wafatnya Nabi Muhammad tersebar luas ke seluruh penjuru Madinah. Suasana sedih, haru menyelimuti kota itu. Ketika Umar bin Khotob mendengar berita kematian Rosul, beliau berdiri dan termenung seakan tidak bisa menerima atas kematian Sang Rosul. Ia berkata:”Sesungguhnya beberapa orang munafiq menganggap bahwa Nabi Muhammad Saw telah wafat. Sesungguhnya beliau tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan Tuhannya, seperti yang dilakukan Musa bin Imron yang pergi dari kaumnya. Demi Alloh dia benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa beliau wafat, kaki dan tangannya akan kupotong”.
            Setelah mendengar berita wafatnya Nabi, Abu Bakar As-Shidiq segera menemui Aisyah. Ia membuka kain kafan dan berkta:”Kalau kematian sudah menjadi ketetapan Engkau, berarti engkau benar-benar telah meninggal dunia”. Abu Bakar menerima atas kematian Sang Rosul; kemudian ia menemui Umar bin Khotob dan berkata:”Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad sudah mati. Barang siapa menyembah Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Hidup dan tidak mati”. Abu Bakar kemudian membaca surat Ali Imron ayat 144, yaitu:
$tBur î£JptèC žwÎ) ×Aqßu ôs% ôMn=yz `ÏB Ï&Î#ö7s% ã@ߍ9$# 4 û'ïÎ*sùr& |N$¨B ÷rr& Ÿ@ÏFè% ÷Läêö6n=s)R$# #n?tã öNä3Î6»s)ôãr& 4 `tBur ó=Î=s)Ztƒ 4n?tã Ïmøt6É)tã `n=sù §ŽÛØtƒ ©!$# $\«øx© 3 Ìôfuyur ª!$# tûï̍Å6»¤±9$# ÇÊÍÍÈ  
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di www.roomantik.com

0 komentar: